Asal Usul Yakuza: Mafia Jepang yang Paling Ditakuti

Asal Usul Yakuza: Mafia Jepang yang Paling Ditakuti

Merencanakan solo traveling ke Jepang? Negara Matahari Terbit ini memang menawarkan pengalaman yang tak terlupakan. Selain menikmati keindahan kuil-kuil kuno dan hidangan lezat, ada sisi lain dari Jepang yang penuh misteri dan seringkali menarik perhatian para traveler, yaitu kisah misterius Yakuza. 

Yakuza adalah sebuah organisasi kriminal tertua di Jepang yang telah ada sejak abad ke-17. Mereka sering digambarkan sebagai mafia Jepang dengan tato yang khas menutupi sebagian besar tubuh mereka. Mafia Jepang yang terkenal kejam tersebut telah menjadi bagian dari budaya populer dan seringkali digambarkan dalam film-film. Namun, siapa sebenarnya Yakuza dan bagaimana mereka bisa menjadi begitu kuat dan ditakuti?

Yuk, simak ulasan lengkapnya!

Asal Nama Yakuza

Nama “Yakuza” sendiri berasal dari permainan kartu tradisional Jepang, oicho-kabu. Kombinasi angka 8, 9, dan 3 (ya-ku-sa) dalam permainan ini dianggap sebagai kombinasi terburuk dan membawa nasib sial. Istilah ini kemudian melekat pada kelompok-kelompok marginal di Jepang dan menjadi sebutan untuk organisasi kriminal yang kita kenal sekarang. 

Asal usul Yakuza dimulai pada periode Edo, ketika Jepang masih dipimpin oleh Shogun Tokugawa. Pada masa itu, terdapat kelompok-kelompok marginal seperti penjudi, pedagang kaki lima, dan samurai yang kehilangan tuan mereka (ronin). Kelompok-kelompok ini kemudian bersatu dan membentuk organisasi kriminal yang menjadi cikal bakal Yakuza.

Nilai dan Simbol Yakuza

Yakuza memiliki nilai-nilai dan simbol-simbol yang unik. Salah satu nilai yang paling penting bagi Yakuza adalah giri. Giri adalah kewajiban moral untuk membalas budi kepada orang yang telah berbuat baik kepada kita. Nilai ini sangat kuat dalam budaya Jepang dan hal ini seperti sebuah hutang yang terhormat yang harus dibayarkan anggota Yakuza kepada bosnya.

Simbol yang paling khas dari Yakuza adalah seni tato yang disebut dengan irezumi dan menjadi simbol yang sangat penting bagi Yakuza. Motif tato yang sering digunakan antara lain naga, ikan koi, bunga sakura, samurai, dan pemandangan alam. Namun, sebagian besar anggota Yakuza menutupi tatonya di tempat umum, karena di Jepang, tato sering dikaitkan dengan kejahatan dan kriminalitas. Mereka sering mengenakan pakaian berlengan panjang atau celana panjang untuk menutupi tato tersebut. 

Yakuza di Mata Hukum

Hingga saat ini, Yakuza masih tetap eksis dan memiliki pengaruh yang kuat di beberapa daerah di Jepang. Mereka sering terlibat dalam berbagai aktivitas ilegal seperti perjudian, pemerasan, perdagangan narkoba, dan prostitusi. 

Upaya pemerintah Jepang dalam memberantas Yakuza telah dilakukan secara intensif selama beberapa dekade. Undang-undang anti-Yakuza disahkan untuk memberikan otoritas lebih kepada penegak hukum dalam menindak aktivitas kriminal mereka. Selain itu, pemerintah juga menerapkan tekanan ekonomi dengan membatasi bisnis yang dikuasai Yakuza dan mengenakan pajak tinggi. 

Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, memberantas Yakuza bukanlah hal yang mudah. Kemampuan adaptasi Yakuza terhadap perubahan zaman, serta keterbatasan hukum menjadi beberapa tantangan yang dihadapi. Namun, pemerintah Jepang terus berupaya untuk melemahkan pengaruh Yakuza dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi masyarakat.

Yakuza menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sejarah dan budaya Jepang. Meskipun citra mereka sangat buruk, namun Yakuza tetap menjadi fenomena yang menarik untuk dibahas dan dipelajari. 

Jika kamu berencana untuk solo traveling ke Jepang, pastikan kamu telah memiliki asuransi perjalanan dari MSIG Online, agar kamu bisa merasa lebih aman dan nyaman selama berada di Jepang. 

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *